BANDARLAMPUNG-Masuknya budaya luar yang tidak sesuai dengan ideologi bangsa Indonesia, menjadi ancaman sendiri bagi bangsa, karena akan memudarkan adat istiadat dan budaya leluhur bangsa Indonesia.
Demikian, diungkapkan Anggota DPRD Kota Bandar Lampung, Erwansyah, pada agenda sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan (PIP-WK) di Sukabumi, pada Minggu, (25/06/2023).
“Program ini penting, untuk kita mereview kembali apa yang terkandung didalam sila-sila pancasila. Karena pancasila selain kita kenal sebagai dasar Indonesia, pancasila juga mengajarkan tentang budaya leluhur bangsa,” ujar Erwansyah.
Namun demikian, sambung politi PAN ini, seiring dengan perkembangan jaman yang serba canggih, perkembangan teknologi informasi yang semakin cepat, membawa budaya luar. Tentunya dengan masuknya budaya asing tersebut menggerus budaya lokal masyarakat Indonesia.
Nah, melihat hal tersebut menjadi kekhawatiran pemerintah akan dampak dari budaya luar yang dapat menggerus budaya warisan leluhur rakyat Indonesia. “Belakangan ini, nilai-nilai dan norma ideologis pancasila sedikit luntur. Hal ini dampak dari perkembangan teknologi yang semakin cangih yang menggerus budaya dan ideologi pancasila. Pada jaman dulu, mana ada anak duduk di kursi, apabila ayahnya di bawah, ini kan sesuatu hal yang tidak baik, artinya nilai-nilai dan norma etika budaya bangsa tergerus. Makanya dengan sosialisasi IP-WK ini diharapkan rakyat Indonesia kembali kepada ideologi bangsa pancasila,” paparnya.
Selanjutnya, makna yang terkandung di dalam pemahaman tentang gotongroyong, hal ini pun sudah hampir punah. Padahal budaya gotong royong ini adalah budaya bangsa yang diwariskan nenek moyang pendahulu kita. “Sosialisasi ini, bukan bagaimana mana menghapal pancasila, namun bagaimana pemahaman implementasi dan penerapan di lapangan. Bagaimana kita bermasyarakat berbangsa dan bernegara, terutama di lingkungan tempat tinggal. Bagaimana berlaku sopan santun, beretika yang baik, toleransi, rasa empati dan juga musyawarah mufakat serta bergotong royong serta nilai-nilai norma sila pancasila lainnya,” paparnya.
Namun, yang tak kalah penting adalah bagaimana kita mendidik anak-anak untuk berprilaku yang baik sesuai dengan ajaran sila-sila pancasila. Kemudian, bagaimana hidup bertetangga di lingkungan tempat tinggal.
Diketahui, agenda IP-WK Erwansyah yang di lakukan di daerah pemilihan (Dapil) Sukabumi dihadiri dia narasumber yakni Narasumber pertama Toton yang jumlah dosen Universitas Bandar Lampung (UBL) dan juga B Toni Indra, politisi DPD PAN Kota Bandar Lampung.
Narasumber B Toni Indra, membahas bagaimana maraknya tindakan kriminal yang dilakukan para geng motor. Karena geng motor sudah ada intruksi dari Polda Lampung untuk menindak tegas geng motor yang berbuat kriminalitas.
“Saya hanya menghimbau, agar melakukan pengawasan terhadap anak-anak, bukan hanya pengawasan secara pisik tapi juga digitalisasi. Awasi dalam penggunaan getjet. Dan berikan jam malam, jam 11 malam anak sudah di dalam rumah, mari pantau anak dalam pergaulan dan memberikan pemahaman tentang bahayanya anarkisme,” tandasnya. (ron)