BANDARLAMPUNG-Maju sebagai bakal calon Walikota (Cawalkot) Bandarlampung, rupanya dr. Reihana tidak main-main. Bahkan menurutnya, dia sudah mendapatkan restu dari keluarga besar mantan gubernur Lampung, Komjen Pol. Sjachroedin ZP.
Pernyataan ini, diungkapkan dr. Reihana, seusai mengembalikan berkas pencalonan dirinya sebagai balon walikota dari PDI-Perjuangan, Selasa (14/05/2024).
“Ya saya kan mau maju pilwakot ini pasti lah saya sudah meminta izin dengan yang tua-tua dan saya pun sudah meminta izin dengan Atu Ayi, (Kakak kandung Sjachroedin ZP) ‘Atu mohon izin saya ini mau maju pilwakot kapan ya Atu saya bisa menghadap pak Sjachroedin, kata beliau nanti ya kalau dia di Lampung kita sama-sama menghadap,” kata Reihana, menirukan pembicaraannya dengan Atu Ayi, yang merupakan keluarga besar Sjachroedin ZP.
Dijelaskan mantan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Lampung ini, selepas dirinya sebagai ASN dia ingin mengabdikan dirinya kepada masyarakat kota Bandar Lampung. Disinggung, selain modal banyak mengenal para tenaga kesehatan (Nakes) apa saja yang sudah dipersiapkan untuk melawan incumbent Walikota Eva Dwiana?
“Saya mempersiapan diri saya agar di mata masyarakat hal yang positif dan diangap ASN yang positif, selama kerja sampai pensiun saya menjadi ASN kesehatan dan sampai pensiun di Lampung. Modal saya ya berbuat kebaikan degan kita berbuat baik maka akan dinilai orang secara baik. Dan dengan incumbent saya akan bersaing secara sehat, karena saya tidak pernah ada masalah secara pribadi dengan incumbent,” ungkapnya.
Lalu bagaimana dengan partai pengusung, besar harapan kepada partai apa yang akan mengusung pada Pilwakot 27 November mendatang? Dikatakannya, jika dirinya adalah birokrat murni dan tidak pernah terlibat politik praktis sama sekali, karenanya dia akan menyerahkan sepenuhnya kepada tim lision officer (LO) yang akan menanganinya.
“Saya adalah ASN murni dan tidak pernah teibat politik. Mudah-mudahan apa yang saya perbuatan dan saya inginkan maju sebuah walikota Bandarlampung, di ridoi Allah SWT dan biar rakyat nanti yang akan menilainya,” ucapnya.
Ditambahkan mantan kadiskes 4 priode ini, jika rencana maju pilwakot sudah ada restu dari mantan Gubernur Lampung Sjachroedin ZP. Bahkan, dirinya sudah komunikasi dengan beberapa mantan pimpinannya. “Saya dengan mantan pemimpin saya dekat semua, dengan pak Sjachroedin ZP, pak Rhido Ficardo, pak Arinal Djunaedi dan termasuk dengan pak Edi Sutrisno saya dekat. Rencana maju pasti lah saya minta izin,” urainya.
Namun demikian untuk pak Sjachroedin ZP, belum ketemu langsung, tetapi sudah minta izin dengan Atu Ayi (Kakak kandung Sjachroedin ZP). “Atu saya ini rencana mau maju pilwakot, bagaimana atu, kapan saya bisa soan ke pak Sjachroedin ZP. ‘Bagus itu, nanti kalau ada jadwal di di Lampung kita ketemu ya, nanti Atu anterin,” tandasnya.
Artinya ada dorong dari keluarga Sjachroedin ZP, “InsyaAllah ada lah pak restu, ngak mungkin lah kalau tidak ada restu dari orang tua kita kita maju-maju, kan gak enak juga ya kan,” tandasnya. (ron)