Pepy Asih W Imbau Ibu-Ibu Bijaklah Dalam Menggunakan Medsos

  • Share
banner 468x60

BANDARLAMPUNG-Anggota Komisi IV DPRD Bandarlampung, Pepy Asih Wulandari melakukan sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan (PIP-WK) di Kelurahan Way Lunik, Kecamatan Panjang, Minggu (11/12/2022).

Dalam kesempatan itu, Ketua Fraksi Partai NasDem ini mengatakan bahwa di era jaman serba canggih seperti saat ini, dalam penggunaan media sosial (Medsos) lebih bijak. Pasalnya, saat ini banyak sekali berita-berita hoax yang belum jelas asalnya dan informasinya dapat menyesatkan. “Saya ucapkan terimakasih atas kehadiran para peserta sosialisasi. Mungkin kita sudah lama tidak bertemu, saya dulu adalah bidan desa di sini, dulu saya yang menyuntik, kemudian balasannya warga mencoblos saya makanya saya jadi anggota DPRD sekarang, saya mencoba mendekatkan diri disini. Mohon dimaklumi kalau saya lama tidak berkunjung, karena agenda DPRD sangat padat,” kata dia.

banner 336x280

Tahun depan 2024 adalah tahun politik, diharapkan selalu menjaga kekompakan. “Asal saya dari Way Lunik, Panjang dan saya selalu fokus berjuang untuk membangun daerah pemilihan (Dapil) saya. Alhamdulillah tanpa mengurangi rasa hormat saya ucapkan terimakasih,” ungkapnya.

Baca Juga  Kemenkop dan UKM RI Apresiasi Program Kerja Koperasi TKBM Panjang Luar Biasa

Narasumber Idham Manaf menjelaskan bahwa sila-sila pancasila sudah dilakukan dilingkungan dalam kehidupan sehari-hari. Kenapa harus diingatkan kembali kepada Pancasila, karena untuk menjaga negara bukan hanya tugas polisi dan TNI, tetapi kewajiban semua warga negara, untuk menjaga keutuhan NKRI.

Dahulu, sambung dia, para pendiri bangsa dalam merumuskan pancasila ada filosofinya, karena dulu pendirian bangsa ingin menyatukan bangsa yang terpecah belah. Indonesia memiliki wilayah yang luas dari sabang sampai merauke yang terdiri dari banyak adat istiadat suku bangsa dan agama yang berbeda. Mereka berpikir bagaimana Indonesia menjadi bangsa yang kokoh dan bersatu. Perbedaan ini yang dipikirkan pendiri bangsa sehingga jadi satu, maka lahirlah Pancasila sebagai pendiri bangsa.

Dari lima sila Pancasila semua saling berkaitan. Dan ada pengalaman sila pertama Ketuhanan yang maha Esa. Sila pertama ini menyuarakan semua sila, sehingga pengamalan sila pertama menjadi acuan untuk mengamalkan dan menginspirasi sila lain dan jadi kekuatan rohani dalam hubungan dengan Tuhan juga hubungan dengan manusia.

Baca Juga  Menguap Rp 1,8 M Temuan BPK Dana Perjas DPRD Pesawaran

“Makanya di Indonesia tidak boleh orang tidak punya agama, sesuai dengan agama yang sah di akui di negara Indonesia. Dan Merdeka ini atas izin Allah. Tanapa izin Tuhan yang maha Esa maka Indonesia bisa Merdeka,” jelasnya.

Selanjutnya, Narasumber ke- 2 dari Universitas Bandar Lampung (UBL) Fikri Akbar memaparkan soal wawasan kebangsaan sebagai mana diketahui negara Indonesia mempunyai ideologi yakni Pancasila.

Kemudahan teknologi eda efek negatif dan positifnya. Akasa media sosial saat ini dengan mudah dapat di akses. “Makanya kalau dapat informasi jangan mudah di sare, kroscek kebenarannya dan dari mana asalnya. Bijaklah dalam menggunakan Internet, semua bisa mengakses sesuai keinginan, dan jangan mudah terprovokasi dengan berita-berita hoax,” tandasnya. (ron)

banner 336x280
banner 120x600
  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *