Legislator PDI-P: Sosialisasi IP-WK Merupakan Tugas Anggota DPRD

  • Share
banner 468x60

BANDARLAMPUNG-Anggota DPRD Kota Bandar Lampung, Irpan Setiawan melakukan sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan (IP-WK), di Kelurahan Way Lunik, Kecamatan Panjang, Minggu (21/01/2024).

Hadir dalam kesempatan tersebut dua pemateri yakni Suheli tenaga ahli pimpinan DPRD Kota Bandar Lampung dan Ratna Wulandari, dosen salah satu Perguruan tinggi di Bandarlampung.

banner 336x280

Dalam kesempatan itu Politisi PDI-Perjuangan ini menegaskan bahwa agenda IP-WK bukan kampanye politik, melainkan tugas anggota DPRD untuk mensosialisasikan pemahaman tentang ideologi negara Indonesia yakni Pancasila. “Walaupun saat ini sudah masuk masa kampanye partai politik, tetapi acara ini bukan kampanye, kita semua disini sama-sama belajar tentang ideologi bangsa pancasila dan wawasan kebangsaan agar kita semua lebih memahami apa arti dan makna pancasila, sehingga kita semua dapat menerapkannya di rumah bersama keluarga dan lingkungan,” ujar Irpan Setiawan.

Saat ini, sambung dia nilai-nilai leluhur bangsa Indonesia sudah mulai terkikis oleh perkembangan zaman. Oleh karena itu anggota DPRD mencoba membangkitkan kembali melalui sosialisasi bersama masyarakat, agar pemahaman ideologi negara tidak pudar di tengah-tengah masyarakat. “Mari kita kembali kepada ajaran leluhur Pancasila dan kita jangan terpengaruh kepada perkembangan jaman apalagi pengaruh luar akibat media sosial yang dapat menyesatkan dan menggerus budaya leluhur bangsa Indonesia,” ungkapnya.

Baca Juga  Berikan Pelayanan Prima UPT KIR Optimis Capai Target PAD

Sementara, Suheli menjelaskan tentang nilai-nilai yang terkandung di dalam ajaran pancasila yang wajib harus terus digelorakan di tengah-tengah masyarakat Indonesia.

Menurut tenaga ahli pimpinan DPRD ini kondisi saat ini, seiiring dengan perkembangan zaman, majunya teknologi informasi membuat kita semua wajib mengetahuinya, agar tidak ketinggalan zaman. Namun demikian juga majunya teknologi juga harus diimbangi dengan norma-norma ajaran pancasila.

“Mengikuti kemajuan zaman dan di media sosial, bukan tidak boleh , tapi bagaimana kita memberikan filter agar tidak semua media sosia dari luarl bisa masuk, karena sangat bahaya jika dijadikan panutan oleh para penerus bangsa utamanya anak-anak. Batasi generasi bangsa dan awasi dalam penggunaan getjet,” ungkapnya.

Baca Juga  ASN Pemkot Tidak Netral, Komisi I Ancam Panggil Walikota

“Pendidikan di sekolah mungkin sangat terbatas, disini lah peran orang tua harus mengawasi anaknya di rumah. Contohnya skarang ini kejadian geng motor yang sangat marak sekali, peran orang tua disini sangat diperlukan apabila dibiarkan maka akan rusak negara karena nilai-nilai pancasila tidak diterapkan, terapkan nilai-nilai pancasila dimulai dari rumah,” jelasnya.

Di tempat yang sama pemateri ke-dua Ratna Wulandari, dari akademisi ia akan memaparkan wawasan kebangsaan dari sudut pandang anak muda atau milenial.

Nah, pembentukan karakter bangsa itu dimulai dari scub yang kecil yakni rumah tangga, jika karakter pendidikan di rumah tangga baik maka karakter bangsa Indonesia akan baik. “Karena yang membentuk sumber daya manusia (SDM) negara adalah rumah tangga, jika rumah tangga rusak maka hancur negara,” tandasnya. (ron)

banner 336x280
banner 120x600
  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *