Legislator PDI-P Edukasi Pancasila Bersama Warga Bumi Waras

  • Share
banner 468x60

BANDARLAMPUNG-Selain tugas pokok anggota DPRD Legislasi, berkaitan dengan pembentukan peraturan daerah Anggaran, Kewenangan dalam hal anggaran daerah (APBD) dan Pengawasan, Kewenangan mengontrol pelaksanaan perda dan peraturan lainnya serta kebijakan pemerintah daerah.

Anggota DPRD Kota Bandar Lampung pun turun ke-bawah menyapa masyarakat untuk melakukan sosialisasi Ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan (IP-WK) dalam rangka edukasi pancasila, agar masyarakat lebih memahami apa yang menjadi pengamalan sila-sila pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

banner 336x280

Irpan Setiawan DPRD Kota Bandar Lampung, kali ini dia turun menyapa masyarakat di Kecamatan Bumi Waras, pada agenda sosialisasi IP-WK Senin (06/11/2023).

Dalam kesempatan itu, politisi PDI-Perjuangan Irpan Setiawan mengatakan, sosialisasi yang dilakukan diharapkan lebih menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air dan dapat juga memahami implementasi penerapan ideologi pancasila, utamanya di lingkungan rumah tinggal.

“Denagn adanya ideologi pancasila bangsa Indonesia tetap kompak, tetap berpegang teguh pada pancasila sebagai landasan hidup dan dasar negara Indonesia. Apa yang kita pelajari di sekolah dahulunya, kini diingatkan kembali dan apa yang diperoleh dari pemateri ditularkan kita ajarkan kepada keluarga anak dan sanak family di rumah, ” ujarnya.

Baca Juga  Gradasi Moral Pancasila, Marak Tauran dan Geng Motor

Sementara, narasumber pertama Suheli SH, mantan anggota DPRD Kota Bandar Lampung ini memaparkan tentang nilai-nilai pancasila yang wajib harus terus digelorakan di tengah-tengah masyarakat Indonesia.

Menurut dia, seiiring dengan perkembangan zaman, majunya teknologi informasi membuat kita semua wajib mengetahuinya, agar tidak ketinggalan zaman. Namun demikian juga majunya teknologi juga harus diimbangi dengan norma-norma pancasila.

“Mengikuti kemajuan zaman dan di media sosial, bukan tidak boleh , tapi bagaimana kita memberikan filter agar tidak semua media sosia dari luarl bisa masuk, karena sangat bahaya jika dijadikan panutan oleh para penerus bangsa utamanya anak-anak. Batasi generasi bangsa dan awasi dalam penggunaan getjet,” ungkapnya.

“Pendidikan di sekolah mungkin sangat terbatas, disini lah peran orang tua harus mengawasi anaknya di rumah. Contohnya skarang ini kejadian geng motor yang sangat marak sekali, peran orang tua disini sangat diperlukan apabila dibiarkan maka akan rusak negara karena nilai-nilai pancasila tidak diterapkan, terapkan nilai-nilai pancasila dimulai dari rumah,” jelasnya.

Baca Juga  DPRD Bandarlampung Gelar Paripurna Penyampaian Raperda Pertanggungjawaban APBD TA-2021

Di tempat yang sama pemateri ke-dua Ratna Wulandari, dari akademisi ia akan memaparkan wawasan kebangsaan dari sudut pandang anak muda atau milenial.

Menurut dia, tujuan memiliki wawasan kebangsaan adalah supaya mengenal bagaimana bangsa Indonesia yang sesungguhnya. Akan tetapi, pembahasan wawasan kebangsaan akan kita mulai dari ruang lingkup keluarga/rumah.

Nah, pembentukan karakter bangsa itu dimulai dari scub yang kecil yakni rumah tangga, jika karakter pendidikan di rumah tangga baik maka karakter bangsa Indonesia akan baik. “Karena yang membentuk sumber daya manusia (SDM) negara adalah rumah tangga, jika rumah tangga rusak maka hancur negara,” tandasnya. (ron)

banner 336x280
banner 120x600
  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *