Ponpes Tahfidzul Qur’an Riyadhus Sholihin Nur Rahmah Potong 17 Ekor Sapi
BANDARLAMPUNG-Hari Raya Idul Adha mempunyai makna yaitu mengajarkan kita untuk saling berbagi dengan sesama. Berkurban merupakan tindakan memberikan sebagian dari harta kepada mereka yang membutuhkan.
Demikian, diungkapkan pengasuh Ponpes Riyadhus Sholihin Nur Rahmah KH Ismail Zulkarnain, SH, di pondok pesantren (Ponpes) Rabu (19/06/2024).
Selain itu juga, terus Abah, sapaan akrab KH Ismail Zulkarnain, Hari Raya Idul Adha diperingati umat Islam pada tanggal 10 Dzulhijjah setiap tahunnya, untuk mengenang kisah teladan Nabi Ibrahim AS dan putranya, Nabi Ismail AS. Dari kerelaan Nabi Ibrahim untuk menyembelih anaknya, Nabi Ismail tentunya memiliki banyak hikmah dan pelajaran yang sangat berharga untuk dipahami dan diteladani.
“Makna lain adalah, mendekatkan diri Kepada Allah SWT, Mengajarkan tentang Keikhlasan, Mengajarkan untuk Saling Berbagi dan berkurban juga dapat menjadi sarana untuk menyantuni kaum yang kekurangan,” ujarnya.
Nah, pada Idul Adha 1445 H sebanyak 17 ekor sapi dan 20 ekor kambing dikurban di Pondok Pesantren Yatim Piatu Tahfidzul Qur’an Riyadhus Sholihin Nur Rahmah Bandar Lampung. “Hewan yang dikurban berasal dari berbagai pihak yakni dari Kapolda Lampung Pak Irjen Pol Helmi Santika, dari Danrem 043/Gatam, Walikota Bandar Lampung Bunda Eva Dwiana dan lainnya. Sebagian dipotong pada Senin (17/6/2024) dan Rabu (19/6/2024) di pondok,” papar Ismail.
Ketua Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Provinsi Lampung itu meneruskan, daging kurban dibagikan untuk kaum dhuafa di beberapa titik di Kota Bandar Lampung. “Daging sapi didistribusikan ke masyarakat dhuafa dibagi di kelurahan Kota Baru, Kelurahan Sukadanaham, kelurahan Sepang Jaya dan masyarakat lainnya,” tandasnya. (*/ron)