BANDARLAMPUNG-Warga yang tinggal di bantaran pesisir Kota Karang Raya, Kecamatan Teluk Betung Timur (TBT) setiap harinya harus berhati-hati setiap melintasi akses jalan ke rumah mereka. Pasalnya, warga yang sudah bertahun-tahun mendiami bantaran pesisir kota Bandar Lampung tersebut, harus melewati jembatan yang dibuat dari bambu untuk akses ke rumahnya.
Penegasan ini diungkapkan Agus Salim, Ketua RT 07 LK 2 Kota Karang Raya, Kecamatan Teluk Betung Timur (TBT) saat kunjungan agenda penjaringan aspirasi masyarakat (Reses) anggota DPRD Kota Bandar Lampung, Fandi Tjandra, Selasa (19/04/2022). “Sudah lama pak, dulu pernah ada pembangunan jembatan, tapi nggak selesai hanya sekitar 30 meter. Ini dibuat warga swadaya menggunakan bambu, tapi Alhamdulillah, pernah ada bantuan semen dari pak Fandi Tjandra, makanya warga inisiatif membuat tiang pancang beton dulu,” ujar Agus Salim.
Karena itu, lanjut Ketua RT 07 Kota Karang Raya ini, pihaknya berharap ada bantuan dari pemkot setempat untuk di bangun jembatan untuk akses jalan warga. “Disni ada tiga titik panjangnya sekitar 70 meter. Kendalanya kami disini ketika hujan namanya bambu ya pak, pasti licin kalau kena air, sering kali anak-anak jatuh. Kami pun sudah pernah mengusulkan kepada anggota DPRD pak Fandi Tjandra, namun karena kendala wabah covid-19 dan keuangan pemkot yang tidak memadai. Harapan kami kedepan bisa ada pembangunan akses jalan warga agar dibuat beton,” ungkapnya.
Sementara, Jamroni Ketua RT 01 LK 3 Kelurahan Perwata, Kecamatan Teluk Betung Timur (TBT) mengeluhkan minumnya penerangan lampu jalan. Pasalnya, di jalan Katu satu dan dua serta Gang Swadaya jika malam hari gelap, sehingga sangat rentan akan tindakan kriminalitas.
“Keluhan, lampu jalan akses jalan gelap sama kami berharap ada pembangunan jalan minta di vaping saja, karena di Jalan blok Gang bengkel amblas dan kalau hujan banjir, makanya kami minta di vaping saja, ada sekitar panjang 50 meter dan lebar 1, 5 meter,” kata dia
Terpisah, Salim Ketua RT, 05 LK 3 Kelurahan Perwata, TBT meminta agar pengelolaan penerima keluarga harapan (PKH) dikembalikan ke pendamping kembali. Karena semenjak PKH dikelola pihak kelurahan banyak warga yang tidak masuk dan birokrasi semakin ruwet dan ribet.
“Bantuan PKH sejak dikelola oleh pihak kelurahan semakin tidak jelas, dulu masih ada pendamping, dinilai warga masih tepat sasaran dan pengelolaan masih baik. Makanya PKH kembalikan lagi seperti dulu,” tandasnya.
Menanggapi keluhan warga tersebut, anggota DPRD Kota Bandar Lampung, Fandi Tjandra menjelaskan, semua aspirasi warga ditampung dan akan dimasukkan dalam usulan legislatif.
“Semua usulan kita terima dan untuk harapan warga yang minta jembatan akses jalan ke rumah warga di kota Karang Raya sudah pernah diusulkan dan memang belum terealisasi karena mengingat keuangan pemkot masih fokus penanganan covid-19 mudah-mudahan kedepan jadi prioritas dan bisa terealisasi,” paparnya.
Diketahui, agenda reses yang dilakukan anggota DPRD fraksi PDI-Perjuangan Fandi Tjandra juga membagikan sembako beras kepada warga. Selain menampung aspirasi warga Anggota Komisi I ini berbagi dengan sesama. (ron)