BANDARLAMPUNG-Bak gayung bersambut, setelah sebelumnya oknum lurah diperiksa pihak Bawaslu kota Bandar Lampung, terkait dugaan tidak netralnya ASN dan memasang stiker bakal calon anggota dewan. Dan hari ini giliran Rahmawati Herdian yang diperiksa Bawaslu.
Nah, di sela-sela itu juga, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kota Bandar Lampung menggelar aksi demontrasi respon dugaan ketidak netralan aparatur sipil negara (ASN) yang fotonya beredar beberapa waktu yang lalu.
Dalam pengeras suara para orator Mahasiswa mengatakan, agar supaya Bawaslu menindak tegas segala bentuk informasi ketidak netralaan ASN.
“Kami sampaikan bahwa kedagangan kami untuk mengawal netralitasan ASN. Kami tidak ingin Kota Bandar Lampung terkenal dengan pemilu yang tidak netral secara terstruktur masif dan sistematis,” tegas orator dengan pengeras suara Kamis, (4/5/2023).
Ia mengatakan tidak ingin Kota Bandar Lampung dikenal sebagai tempat dinasti politik, oleh karenya perlu diusut tuntas guna Kota Bandar Lampung yang lebih baik.
“Tahun 2020 lalu Bawaslu Provinsi Lampung membatalkan putusan kemenangan Walikota Bandar Lampung karena terindikasi TSM, kami tidak ingin terulang kembali,” imbuhnya.
Menanggapi hal itu Ketua Bawaslu Kota Bandar Lampung Candrawansyh mengatakan bahwa keterlibatan masyarakat sangat penting dalam menjaga netralitasan ASN, bahwa tugas menjaga pelaksanaan pemilu bukan hanya oleh Bawaslu namun seluruh elemen.
“Netraliasan ASN saat ini tengah kita proses merupakan bagian kecil. Banyak tahapan-tahapan yang harus dikawal oleh masyarakat termasuk mahasiswa,” tegasnya menggunkan pengeras suara.
“Saya tantang adik-adik mahasiwa laporkan apabila terjadi pelanggaran, informasikan wajib laporkan secara formal, punya keberanian, punya keinginan menjadi saksi apabila dibutuhkan,” imbuhnya
Hal tersebut kata Candrawansyah, perlu disampaikan kepada masyarakat oleh salah satu masyarakat tentang pendidikan politik, karena demokrasi bergantung pada seberapa banyak pemilih yang menggunkan hak pilihnya. (*/red)