BANDARLAMPUNG- Wakil Ketua DPRD Kota Bandar Lampung Wiyadi, menegaskan bahwa kegiatan sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila (PIP) dan wawasan kebangsaan sebagai bentuk tanggungjawab moral sebagai anggota DPRD dan kegiatan ini bukan kegiatan politik atau kampanye.
“Ini adalah acara sosialisasi pembinaan ideologis pancasila, dimana diharapkan dengan adanya sosialisasi ini, masyarakat akan lebih memahami nilai-nilai dan norma yang terkandung di dalam filsafat Pancasila,” ujar Wiyadi, dalam acara PIP di taman Wisata Lengkung Langit-2, di Kelurahan Sumber Agung, Kecamatan Kemiling, Kamis (14/11/2024).
Wiyadi mengatakan, perjuangan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak hanya membutuhkan semangat perjuangan, tetapi juga pemahaman mendalam tentang ideologi negara.
“Mempertahankan NKRI adalah harga mati. Sejarah bangsa ini sudah menunjukkan betapa beratnya perjuangan untuk meraih kemerdekaan, bahkan dengan darah dan pengorbanan,” kata Wiyadi.
Menurutnya, Indonesia adalah bangsa yang sangat beragam, namun tetap dapat bersatu melalui bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan bangsa.
“Negara lain mungkin terpecah karena perbedaan suku dan etnis, seperti yang kita lihat di Malaysia dengan kelompok Melayu dan Cina, namun Indonesia memiliki bahasa yang menyatukan kita semua, yaitu bahasa Indonesia,” tambahnya.
Namun, di tengah kemajuan teknologi dan digitalisasi, penyebaran informasi yang tidak terverifikasi menjadi salah satu tantangan besar. Berita hoaks dan informasi yang salah dapat dengan mudah menyebar melalui berbagai platform media sosial, yang berpotensi memecah belah persatuan bangsa. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat, terutama generasi muda, untuk lebih bijak dalam menyaring informasi yang diterima.
“Era digital membawa banyak kemudahan, tetapi juga tantangan. Informasi bisa tersebar begitu cepat, dan jika tidak disaring dengan bijak, dapat menambah ketegangan sosial. Inilah saatnya bagi kita untuk meneguhkan diri dengan nilai-nilai toleransi, gotong royong, dan tentu saja, ideologi Pancasila,” ucapnya.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari adalah hal yang sangat penting. “Jika kita gagal menerapkan nilai-nilai tersebut, kita harus bertanya, ke mana negara ini akan dibawa? Generasi mendatang akan menjadi penerus perjuangan bangsa ini, dan kita harus memastikan bahwa mereka siap menghadapi tantangan global, sambil tetap menjaga keutuhan bangsa,” tegasnya.
Diketahui, sosialisasi PIP-WK yang digelar Ketua DPC PDI-Perjuangan Kota Bandar Lampung Wiyadi, menghadirkan dua narasumber yakni Handri Kurniawan, Politisi dan juga mantan anggota DPRD Bandarlampung serta Melinda, Sekretaris DPC PDI-Perjuangan kota setempat. (ron)
BANDARLAMPUNG- Wakil Ketua DPRD Kota Bandar Lampung Wiyadi, menegaskan bahwa kegiatan sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila (PIP) dan wawasan kebangsaan sebagai bentuk tanggungjawab moral sebagai anggota DPRD dan kegiatan ini bukan kegiatan politik atau kampanye.
“Ini adalah acara sosialisasi pembinaan ideologis pancasila, dimana diharapkan dengan adanya sosialisasi ini, masyarakat akan lebih memahami nilai-nilai dan norma yang terkandung di dalam filsafat Pancasila,” ujar Wiyadi, dalam acara PIP di taman Wisata Lengkung Langit-2, di Kelurahan Sumber Agung, Kecamatan Kemiling, Kamis (14/11/2024).
Wiyadi mengatakan, perjuangan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak hanya membutuhkan semangat perjuangan, tetapi juga pemahaman mendalam tentang ideologi negara.
“Mempertahankan NKRI adalah harga mati. Sejarah bangsa ini sudah menunjukkan betapa beratnya perjuangan untuk meraih kemerdekaan, bahkan dengan darah dan pengorbanan,” kata Wiyadi.
Menurutnya, Indonesia adalah bangsa yang sangat beragam, namun tetap dapat bersatu melalui bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan bangsa.
“Negara lain mungkin terpecah karena perbedaan suku dan etnis, seperti yang kita lihat di Malaysia dengan kelompok Melayu dan Cina, namun Indonesia memiliki bahasa yang menyatukan kita semua, yaitu bahasa Indonesia,” tambahnya.
Namun, di tengah kemajuan teknologi dan digitalisasi, penyebaran informasi yang tidak terverifikasi menjadi salah satu tantangan besar. Berita hoaks dan informasi yang salah dapat dengan mudah menyebar melalui berbagai platform media sosial, yang berpotensi memecah belah persatuan bangsa. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat, terutama generasi muda, untuk lebih bijak dalam menyaring informasi yang diterima.
“Era digital membawa banyak kemudahan, tetapi juga tantangan. Informasi bisa tersebar begitu cepat, dan jika tidak disaring dengan bijak, dapat menambah ketegangan sosial. Inilah saatnya bagi kita untuk meneguhkan diri dengan nilai-nilai toleransi, gotong royong, dan tentu saja, ideologi Pancasila,” ucapnya.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari adalah hal yang sangat penting. “Jika kita gagal menerapkan nilai-nilai tersebut, kita harus bertanya, ke mana negara ini akan dibawa? Generasi mendatang akan menjadi penerus perjuangan bangsa ini, dan kita harus memastikan bahwa mereka siap menghadapi tantangan global, sambil tetap menjaga keutuhan bangsa,” tegasnya.
Diketahui, sosialisasi PIP-WK yang digelar Ketua DPC PDI-Perjuangan Kota Bandar Lampung Wiyadi, menghadirkan dua narasumber yakni Handri Kurniawan, Politisi dan juga mantan anggota DPRD Bandarlampung serta Melinda, Sekretaris DPC PDI-Perjuangan kota setempat. (ron)