BANDARLAMPUNG- Srikandi PDI-Perjuangan DPRD Kota Bandar Lampung Sri Ningsih Djamsari, memggelar sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila (PIP) dan wawasan kebangsaan, di Sukarame, Selasa (12/11/2024).
Dalam kesempatan itu, Sekretaris Komisi I DPRD Bandarlampung ini mengatakan jika acara yang digelar bukan agenda politik atau kampanye calon walikota. Namun murni agenda sebagai anggota DPRD dimana memberikan pembelajaran kepada masyarakat tentang ideologis pancasila dan wawasan kebangsaan. Agar masyarakat lebih memahami dan dalam implementasi di kehidupan bermasyarakat dapat lebih paham.
“Ya acara ini bukan agneda politik atau kampanye. Acara ini untuk mengingat kembali masyarakat agar lebih memahami penerapan ideologi pancasila di masyarakat. Dan ajaran Pancasila serta wawasan kebangsaan itu sangat melekat di masyarakat, adanya PIP ini agar rakyat lebih memahaminya,” ujar Sri Ningsih Djamsari.
Sementara, narasumber pertama pada acara sosialisasi IP-WK tersebut, Hambali mantan anggota DPRD Bandarlampung ini menjelaskan tentang Pancasila sebagai ideologi negara dan kedudukan pancasila sudah tercantum dalam pembukaan UUD 1945.
Kondisi saat ini, lanjut Hambali, pengamalan sila-sila pancasila sudah hampir punah dalam kehidupan sehari-hari, sehingga banyak hanya gara-gara hal yang sepele menjadi besar, sehingga terjadi keributan antar tetangga. Hanya karena gara-gara disenggol kendaraannya dan selisih paham misalnya menjadi masalah besar. Hal ini karena kurangnya pemahaman pancasila sehingga tidak ada lagi saling harga menghargai, atau saling legowo.
Di dalam sila-sila Pancasila semua tatanan kehidupan sehari-hari sudah diatur di dalamnya sehingga pancasila menjadi pedoman hidup berbangsa dan bernegara. Dan yang hakiki ialah roh pancasila adalah semangat gorong royong yang dimiliki bangsa Indonesia, hal ini tidak ada di negara lain.
Seperti rasa, sopan santun, etika, moral, rasa tenggang rasa, tepo seliro dan juga toleransi, saling hormat menghormati antar pemeluk agama da lainnya. Banyaknya perbedaan baik suku bangsa, adat istiadat, budaya dan agama, semua ini adalah keanekaragaman yang dimiliki bangsa Indonesia, tapi tetap satu kesatuan NKRI. Semua sila-sila pancasila tidak bisa dipisahkan, menjadi satu kesatuan demi keutuhan dan kedaulatan NKRI.
Selanjutnya, narasumber ke-dua yakni Ustadz Suparman, memaparkan tentang wawasan kebangsaan. Dimana menurut dia, pendidikan moral pancasila sudah dipelajari sejak bangku SD hingga kuliah
Dalam mempelajari ideologi Pancasila, diibaratkan seperti membangun rumah, yang diawali dengan pondasi, demikian juga suatu negara harus memiliki pondasi yakni dasar negeri Indonesia adalah Pancasila yang juga jadi falsafah hidup bangsa.
Dalam dalam sebuah negara setelah punya dasar negara dan juga ada aturan atau UUD 1945 yang mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara termauk aturan pemilihan demokrasi.
Lalu, Bhinneka Tunggal Ika juga disebut sebagai atap rumah untuk pelindung, demikian juga negara Bhinneka Tunggal Ika yang menaungi negara yang berbeda-beda, tetapi tetap satu jua bangsa NKRI. (ron)