BANDARLAMPUNG-Miris memang Kota Bandar Lampung yang akan menjadi kota metropolitan, namun jalan-jalan protokol gelap gulita ditengah hiruk-pikuk ramainya para pemudik lebaran Idul fitri 1443H.
Pemandangan akan gelapnya jalanan akibat adanya pemadaman dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) lantaran pemkot menunggak pembayaran tagihan listrik selama satu bulan.
Melihat hal ini anggota DPRD dapil Kota Bandar Lampung Budiman AS mengaku miris. Pasalnya, antara PLN dan pemkot adalah sesama pelayan masyarakat, tapi kenapa rakyat yang mendapatkan imbasnya.
Menurut Ketua DPC Partai Demokrat (PD) ini bahwa dia mengaku prihatin dengan keselamatan warga ketika berkendara di malam hari.
“Kalau jalan raya gelap gulita begini, pastilah rawan kecelakaan, juga rawan kriminal. Apalagi sekarang di tengah arus mudik, pasti ramaikan lalu-lalang pengguna jalan,” kata Budiman AS, Kamis (28/04/2022).
Beberapa jalan yang gelap gulita ketika malam antara lain Jalan Pangeran Antasari, Jalan Zainal Abidin Pagar Alam, serta beberapa ruas jalan protokoler lainnya.
Belakangan, para selebgram juga mengunggah situasi kota yang gelap gulita di akun Instagram mereka seraya memberi cibiran dan kritikan. “Kemudian bundaran gajah yang menjadi ikon kota juga gelap. Kan lucu,” ucap Budiman.
Oleh karena itu, mantan Ketua DPRD Kota Bandar Lampung ini berharap, pemerintah kota dan PLN bisa segera menyelesaikan persoalan tersebut. “Harus segera dihidupkan lampu jalan ini. Jangan sampai gara-gara hutang Pemerintah Kota (Pemkot) yang bertumpuk pada PLN, lantas masyarakat jadi korban. Maka PLN juga jangan arogan, main asal matikan lampu jalan,” tegasnya.
Selain soal pemadaman lampu jalan, Budiman juga menyoroti masalah banjir yang kerap melanda Kota Bandarlampung di musim penghujan. “Masalah banjir ini harusnya menjadi skala prioritas. Karena sudah berulang. Dengan anggaran terbatas harusnya Pemkot bisa mengatur skala prioritasnya, utamakan dulu yang lebih bermanfaat. Untuk apa mengecat fly over, apa gunanya? Mending utamakan penanggulangan banjir dulu,” paparnya.
Selain menimpa rumah-rumah penduduk, banjir juga kerap terjadi di beberapa ruas jalan protokoler di kota setempat, diantaranya Jalan Kartini, Jalan Pangeran Antasari, Jalan Pangeran Tirtayasa, dan beberapa ruas jalan lainnya.
“Harusnya ada perbaikan drainase. Banjir inikan salah satunya karena saluran yang macet. Kemudian trotoar di pertokoan tidak boleh dicor,” jelasnya.
“Maka saya miris, di Sukarame tempat saya tinggal banyak yang kebanjiran. Termasuk di jalan depan Rumah Sakit umum, banjir terus itu. Menyebabkan kemacetan panjang,” tandasnya.
Ia juga, mencibir dengan adanya pemadaman lampu jalan tersebut, kemana anggota DPRD Bandar Lampung, mengapa mereka tidak bersuara mengkritisi kebijakan yang membuat rakyat terkena imbasnya. Pasalnya, penerangan jalan sudah dibayar masyarakat langsung saat pembayaran listrik dengan pajak penerangan jalan raya umum (PJU). (ron)