Politisi PDI-P Imbau Warga Jangan Mudah Terprovokasi Berita Hoax

  • Share
banner 468x60

BANDARLAMPUNG-Tidak lama lagi akan dilaksanakan pemilihan umum (Pemilu) legislatif dan pemilihan presiden dan wakil presiden. Menjelang pemilihan tersebut banyak kampanye-kampanye yang dilakukan oleh calon-calon dan juga partai politik.

Nah, disitu nanti banyak bermunculan berita-berita hoax (Kabar Bohong) untuk itu dihimbau kepada masyarakat untuk tidak langsung mempercai aplagi langsung menyebarluaskan berita hoax.

banner 336x280

Demikian, diungkapkan Anggota DPRD Kota Bandar Lampung, Rakhmad Nafindra, pada acara sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila (PIP) dan wawasan kebangsaan, di Kelurahan Campang Raya, Kecamatan Sukabumi, Kamis (02/11/2023).

“Mari bersama-sama memerangi penyebaran berita hoax jelang Pemilu Serentak 2024, ayo kita menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban, demi terwujudnya pemilu yang aman dan damai, jangan sesekali terpengaruh apalagi sampai mengadu domba, sehingga memunculkan perpecahan,” ujarnya.

Menurut Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Bandar Lampung ini, selain nanti banyak isu-isu dan berita hoax, juga perlu diwaspadai warga adalah politik adu domba, yang mana nanti bisa menimbulkan keributan antar sesama, sehingga memperkeruh keadaan. “Saya imbau kepada masyarakat agar dapat menjaga rasa persatuan dan kesatuan bangsa, jangan mudah terprovokasi atau di adu-domba oleh oknum yang tidak bertanggungjawab,” ungkapnya.

Baca Juga  RDP: Dinas PU Berdalih Tidak Pasang Atribut Partai, Tapi Tertibkan

Sementara, narasumber pertama pada acara sosialisasi IP-WK tersebut, Suheli tenaga Ahli pimpinan DPRD Bandar Lampung menjelaskan tentang Pancasila sebagai ideologi negara dan kedudukan pancasila sudah tercantum dalam pembukaan UUD 1945.

Kondisi saat ini, lanjut Suheli, pengamalan sila-sila pancasila sudah hampir punah dalam kehidupan sehari-hari, sehingga banyak hanya gara-gara hal yang sepele menjadi besar, sehingga terjadi keributan antar tetangga. Hanya karena gara-gara disenggol kendaraannya dan selisih paham misalnya menjadi masalah besar. Hal ini karena kurangnya pemahaman pancasila sehingga tidak ada lagi saling harga menghargai, atau saling legowo.

Di dalam sila-sila Pancasila semua tatanan kehidupan sehari-hari sudah diatur di dalamnya sehingga pancasila menjadi pedoman hidup berbangsa dan bernegara. Dan yang hakiki ialah roh pancasila adalah semangat gorong royong yang dimiliki bangsa Indonesia, hal ini tidak ada di negara lain.

Seperti rasa, sopan santun, etika, moral, rasa tenggang rasa, tepo seliro dan juga toleransi, saling hormat menghormati antar pemeluk agama da lainnya. Banyaknya perbedaan baik suku bangsa, adat istiadat, budaya dan agama, semua ini adalah keanekaragaman yang dimiliki bangsa Indonesia, tapi tetap satu kesatuan NKRI. Semua sila-sila pancasila tidak bisa dipisahkan, menjadi satu kesatuan demi keutuhan dan kedaulatan NKRI.

Baca Juga  Pedagang Pasar di Rajabasa Deklarasi Dukung Gus Muhaimin Capres RI

Selanjutnya, narasumber ke-dua yakni salah seorang politisi PDI-Perjuangan dan mantan anggota DPRD Lampung, Firmansyah, ia memaparkan tentang wawasan kebangsaan. Dimana menurut dia, pendidikan moral pancasila sudah dipelajari sejak bangku SD hingga kuliah

Dalam mempelajari ideologi Pancasila, diibaratkan seperti membangun rumah, yang diawali dengan pondasi, demikian juga suatu negara harus memiliki pondasi yakni dasar negeri Indonesia adalah Pancasila yang juga jadi falsafah hidup bangsa.

Dalam dalam sebuah negara setelah punya dasar negara dan juga ada aturan atau UUD 1945 yang mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara termauk aturan pemilihan demokrasi.

Lalu, Bhinneka Tunggal Ika juga disebut sebagai atap rumah untuk pelindung, demikian juga negara Bhinneka Tunggal Ika yang menaungi negara yang berbeda-beda, tetapi tetap satu jua bangsa NKRI. (ron)

banner 336x280
banner 120x600
  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *