Sosialisasi PIP-WK Anggota DPRD Darma Setiyawan
BANDARLAMPUNG-Orang tua banyak memiliki peranan penting dalam mengawasi anak-anaknya. Pasalnya, Degradasi moral anak saat ini sudah terkikis sangat luar biasa, ditambah dengan video viral yang terjadi di Medan anak-anak menendang seorang nenek-nenek. Hal ini salah satunya akibat kurangnya pemahaman akan nilai-nilai dan norma Pancasila.
Demikian, terungkap dalam acara sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan (PIP-WK) Anggota DPRD Kota Bandar Lampung M.I Darma Setiyawan, di Jalan Danau Poso, Kelurahan Surabaya, Kecamatan Kedaton, Selasa (22/11/2022).
Menurut narasumber dalam sosialisasi PIP-WK AKBP Feriwanto, dari Direktorat Binmas Polda Lampung, yang menjabat sebagai Kasubdit Satpam dan Polsus, ia memaparkan bahwa kondisi degradasi moral anak bangsa saat sudah luar biasa, peranan orang tua sangat penting untuk mengawasi anaknya. “Kemarin viral video terjadi di Medan anak-anak menganiaya nenek-nenek, hal ini salah satu kurangnya pahaman tentang nilai-nilai dan norma Pancasila,” ujar Feriwanto.
Nah, ada Empat pola tata cara mengasuh anak menurut Cak Nun, pertama adalah bina Akhlaknya ini yang paling utama, jangan salah mendidik anak, ajarkan tentang norma-norma agama dan pemahaman tentang butir-butir Pancasila.
Kedua, didik anak secara tegas, atau didik secara militer jadi dia disiplin, sehingga dia akan disiplin saat waktunya solat dan makan semua disiplin, dan yang tidak boleh mendidik secara kejam.
Ke tiga akuntabel, ajarkan anak untuk menghitung segala sesuatu.Pelajaran menghitung sama pentingnya bagi anak. Menghitung bukan berarti belajar terkait teori matematika yang diajarkan di sekolah saja. Namun menghitung disini lebih dominan untuk mengajarkan anak agar mulai mau menghitung segala sesuatunya dengan baik.
Ke ampat Kuasai IT (Informasi dan Teknologi) dalam mendidik anak. Zaman yang terus maju, perkembangan teknologi yang kian cepat sehingga memungkinkan anak mengenal teknologi lebih dini. Maka sebagai orang tua menguasai informasi dan teknologi menjadi salah satu hal penting agar mampu beradaptasi dengan kondisi zaman bahkan dalam ranah memberikan pola asuh kepada anak.
Selanjutnya, untuk ciri-ciri radikalisme adalah, jika dia melakukan pengajian tertutup sering mengkafirkan orang. Dan tidak mau menyanyikan lagu Indonesia Raya dan tidak mau mengibarkan bendera merah putih.
Sementara, narasumber lain, salah seorang akademisi Fauzi Heri, menjelaskan bahwa musuh kita saat ini yang paling dekat adalah berita-berita hoax berita bohong, yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Hal inii salah satu penyebabnya adalah karena dampak buruk akibat kemajuan teknologi. “Mamfaatkan sosialisasi media sosial secara berguna. Bijaklah dalam menggunakan internet/medsos. Awasi anak anak tentang penggunaan medsos secara bijak dan jangan sampai salah menggunakan internet, karena banyak efek negatifnya jika tidak diawasi,” jelasnya.
Menanggapi hal tersebut juga Anggota DPRD Kota Bandar Lampung M.I Darma Setiyawan menjelaskan, bahwa sosialisasi PIP-WK ini adalah bagian dari tugas sebagai anggota legislatif.
“Saya turun ke sini, kelurahan Surabaya ini menyapa warga yang tidak lain adalah saudara saya semua, karena saya lahir disini dan saya pasti tidak akan melupakan ini amanah dari masyarakat, saya memohon doanya agar saya selalu amanah dan mudah-mudahan silaturahmi selalu terjaga,” kata dia. (ron)