BANDARLAMPUNG – Pancasila Adalah Idiologi Bangsa Indonesia, juga sebagai sarana pemersatu masyarakat dan pengarah motivasi bangsa untuk mencapai cita-cita.
Dan Pancasila sebagai ideologi negara secara lebih luas adalah visi atau arah kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Visi tersebut adalah terwujudnya kehidupan yang menjunjung tinggi ketuhanan, nilai kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.
Demikian diungkapkan Anggota DPRD Kota Bandarlampung, Wiwik Anggraini, saat menggelar ‘Sosialisasi Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan di wilayah Kelurahan Sepang Jaya, Kecamatan Labuhan Ratu, Selasa (2/8/2022). Kegiatan sosialisasi dihadiri juga anggota DPRD Lampung, Aprilliati sebagai pembicara.
Karena itu, lanjut Ketua Fraksi PDI-Perjuangan DPRD Bandarlampung ini, kedepan diharapkan pendidikan Pancasila kembali dimasukkan ke dalam kurikulum pelajaran sekolah. “Saya berharap agar pendidikan terkait Pancasila dimasukkan kembali ke dalam kurikulum pelajaran sekolah. Salah satunya bertujuan untuk menjaga budi pekerti anak didik sejak dini,” kata Wiwik.
Dulu di sekolah pernah ada yang namanya mata pelajaran PPKN (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan). Jadi, di dalam kurikulum sekolah, dimasukkan kembali pelajaran terkait pendidikan Pancasila tersebut. Untuk di Bandarlampung, ini pertama kalinya DPRD Bandarlampung mengadakan kegiatan sosialisasi ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan.
Sekian itu juga anggota Komisi IV DPRD Bandarlampung ini berpesan terhadap masyarakat dan para kaula-muda utamanya agar lebih bijak dalam menggunakan media sosial (Medsos) terlebih dalam menerima pesan atau pun berita, karena dikhawatirkan berita yang tersebar adalah berita bohong alias hoax.
“Saat ini sudah era jaman canggih, semua sudah era digital dan hampir semua memiliki gedjet dan melek media sosial (medsos) di dalam medsos tersebut banyak berita-berita dan informasi, karena itu saya harap masyarakat dapat lebih bijak dalam menyikapi informasi, teliti dan dalami, jangan asal sebar dan memberikan komentar, terlebih nantinya akan membuat keruh suasana menimbulkan masalah antar sesama. Saring informasi jangan sampai terjebak berita hoax, ” papar Wiwik Anggraini.
Di tempat yang sama, Anggota DPRD Lampung Aprilliati sebagai pembicara mengatakan, berdasarkan hasil survey yang dilakukan “Komunitas Pancasila Muda” yaitu komunitas anak muda milenial yang peduli terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara dengan cara mengamalkan nilai – nilai Pancasila. Dimana survey dilakukan pada 2020 terhadap responden dikalangan usia 18 sampai 25 tahun.
Menurutnya, berdasarkan hasil survey, 61 persen responden pada umumnya yakin dan setuju bahwa nilai-nilai Pancasila sangat penting dan relevan bagi mereka.
Lalu, sebanyak 19,5 peresen responden merasa tidak yakin bahwa nilai-nilai Pancasila penting atau relevan dalam kehidupan mereka.
Kemudian 19,5 persen merespon netral terhadap pentingnya Pancasila bagi mereka.
“Pancasila lahir pada 1 Juni, Pancasila kita sepakati diantaranya sebagai ideologi, alat pemersatu, sumber dari sumber hukum, dan sebagai pedoman tindakan serta perbuatan.
“Harapan kami, kegiatan sosialisasi ini bisa mengawal pendidikan Pancasila dan budi pekerti bisa dimasukkan kembali ke dalam kurikulum pelajaran di sekolah,” tandasnya. (*/ron)