BANDARLAMPUNG-Fraksi PDI-Perjuangan akan mendorong pendidikan moral pancasila masuk dalam Kurikulum pendidikan. Hal ini mengingat generasi penerus bangsa wajib mengatahui dan memahami akan ideologi bangsa yakni Pancasila.
Hal ini dikemukakan dalam agenda sosialisasi idiologi Pancasila dan wawasan kebangsaan oleh anggota DPRD Kota Bandar Lampung, Fandi Tjandra, di Kelurahan Perwata, Telukbetung Barat (TbB) Senin (1/08/2022). “Tujuannya agar generasi penerus bangsa bisa memahami apa itu Pancasila dan tau akan pemahaman nilai-nila dan butir-butir yang terkandung dalam Pancasila. Karena itu kita akan dorong dunia pendidikan menambah kurikulum dengan pendidikan Pancasila,” ujarnya.
Dijelaskan sekretaris fraksi PDI-Perjuangan ini, bahwasanya sosialisasi yang dilakukan pihaknya ke depan akan dilakukan di sekolah-sekolah dan di kelurahan. “Ya sosialisasi tentang pemahaman Pancasila dan wawasan kebangsaan ini tidak berhenti sampai disini, nanti akan diusulkan di sekolah-sekolah, agar masyarakat lebih memahami apa itu Pancasila,” ungkapnya.
Oleh karena itu, pihaknya akan mengawal Kurikulum ini agar benar-benar diterapkan di sekolah khususnya di Kota Bandar Lampung.
“Tadi mendengar keluhan warga yang ingin kurikulum Pancasila ditetapkan lagi sekolah. Sebenarnya hal ini sudah mulai diadakan, dan sudah dibentuk tahun ini. Tinggal bagaimana penerapannya saja di lapangan (sekolah),” jelas Fandi.
Anggota Komisi I DPRD Bandar Lampung ini mengatakan, dengan kemajuan teknologi digital perkembangan zaman di tengah kemerosotan nilai-nilai Pancasila, menjadi perhatian untuk dapat mengawal bangsa Indonesia.
“Supaya generasi muda bangsa dapat menjaga keutuhan bangsa dengan menanamkan Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dalam menjaga NKRI,” paparnya.
Sementara, Anggota DPRD Provinsi Lampung Aprilliati, mengatakan, kondisi saat ini sangat miris, karena generasi muda sudah banyak yang tidak mengamalkan Pancasila, sehingga nilai kesopanan kepada orang yang lebih tua pun rendah .
Dari survei yang dilakukan secara nasional terdapat hasil survei angka 30 sampai 40 persen pelajar di Indonesia mengatakan Pancasila tidak perlu ada lagi. “Hal ini tentunya sangat miris sekali,” ungkapnya.
Untungnya saat ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lampung sudah mensahkan kurikulum pendidikan Pancasila di sekolah. Oleh karena itu, tugas legislator untuk mensosialisasikan dan mengawal agar kurikulum itu benar-benar diterapkan di sekolah SD sampai SMA di seluruh kabupaten dan kota di Lampung.
“Kami akan mengawal dan memantau apakah benar diterapkan sepenuhnya di sekolah. Kami akan lakukan pemanggilan kepada Disdikbud agar kurikulum tersebut benar-benar diterapkan di sekolah,”ujarnya
Aprilianti yang juga Ketua Fraksi PDI-Perjuangan DPRD Lampung tersebut mengatakan bahwa pentingnya menghidupkan kembali nilai-nilai Pancasila, di kehidupan sehari-hari masyarakat agar generasi muda bangsa dapat menjadi penerus yang menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Jangan sampai generasi muda mengabaikan nilai-nilai pancasila. Jadikan pancasila dasar negara, idiologi bangsa pemersatu bangsa dan jadikan sebagai perekat NKRI,” tandasnya. (ron)