BANDARLAMPUNG-Anggota DPRD Kota Bandar Lampung, M.I Darma Setiyawan, memperkenalkan dirinya kepada para peserta sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan (IP-WK) jika dirinya berasal dari Fraksi Gerindra, besutan Ketua Umum Prabowo Subianto.
“Saya bisa berada di hadapan ibu-ibu/bapak-bapak sekalian, menjadi anggota DPRD Bandarlampung, berkat do’a dan dukungan masyarakat pemilih. Saya berasal dari partai Gerindra. Mudah-mudahan kita saling mengenal, saya disini bukan untuk kampanye, tetapi saya mengenalkan diri supaya tau bahwa saya kesini menjalankan tugas sebagai anggota DPRD dalam melaksanakan sosialisasi IP-WK,” ujar MI Darma Setiyawan, di sela-sela sosialisasi IP-WK di Kelurahan Jaga Baya I Kecamatan Way Halim, Selasa (06/02/2024).
Legislator Gerindra ini menjelaskan, sosialisasi IP-WK ini tujuannya adalah untuk mengingat kembali makna dan nilai-nilai pancasila supaya dapat di implementasikan di dalam kehidupan sehari-hari. Arus globalisasi dan pesatnya kemajuan teknologi menggerus budaya bangsa dan oleh sebab itu mari kita kembali kenada ajaran leluhur bangsa yakni Pancasila. “Dan harapan semua peserta sosialisasi mengenal saya MI. Darma Setiawan, pertemuan kita diharapkan dapat manjadi ajang menjalin tali silaturahmi,” jelasnya.
Sementara, narasumber pertama Jefri Hutabarat, aktivis ini memaparkan sejarah lahirnya Pancasila. Cikal bakalnya perumusan pancasila dari ketuhanan, kemanusian persatuan, kebangsaan dan keadilan. Semua itu hasil musyawarah dari BPUPKI yang di gagas para pendiri Bangsa bersama Ir. Soemarno. “Dulu Indonesia masih berbentuk kerjaan yang terpecah-pecah dan pada 1 Juni, Ir. Sukarno bersama pendiri lainnya membentuk BPUPKI yang mempertemukan semua suku bangsa, agama, budaya, dan sepakat berjuang bersama sehingga jadi sebuah negara Indonesia, yang berazaskan Pancasila,” ujarnya.
Nah, dari rumusan tersebut para pendiri bangsa semua sila-sula Pancasila tujuan negara adalah mewujudkan kemakmuran, keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Dan Lima dasar pancasila adalah jadi acuan/panduan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Selanjutnya, Khaidir Bujung mantan anggota DPRD Provinsi Lampung menjelaskan bahwa jika tidak ada Pancasila, dimungkinkan orang Jawa tidak bisa ke Lampung demikian sebaliknya. Dan orang mau beribadah kemungkinan tidak akan khusyuk.
“Indonesia terdiri dari banyak pulau-pulau, suku bangsa dan agama serta budaya, namun kita bersatu di bawah naungan pancasila. Dasar negara Pancasila tidak tergantikan dengan ideologi lain, karena Pancasila dapat menyatukan bangsa Indonesia yang berbeda-beda,” tandasnya. (ron)