Dedi Yuginta: Jelang Pemilu Masyarakat Jangan Mudah Terprovokasi

  • Share
banner 468x60

BANDARLAMPUNG-Pesta Demokrasi Pemilihan umum (Pemilu) legislatif dan pemilihan Presiden (Pilpres) tidak lama lagi akan digelar pada 15 Februari 2024 mendatang.

Oleh karena itu diharapkan masyarakat dapat menjaga rasa persatuan dan kesatuan bangsa, jangan mudah terprovokasi atau di adu-domba oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.

banner 336x280

Demikian diungkapkan Ketua Komisi III DPRD Kota Bandar Lampung, Dedi Yuginta, di sela-sela acara sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila (PIP) dan wawasan kebangsaan, di Kelurahan Rawa Laut, Kecamatan Tanjung Karang Timur (TkT) Rabu (01/11/2023).

“Sebentar lagi akan dilakukan pencoblosan pemilu, baik legislatif dan Pilpres, meski ada perbedaan pilihan baik calon anggota legislatif dan juga anggota calon presiden, namun tetap menjaga Ketertiban dan jaga keamanan dan jangan mudah terprovokasi dengan pihak lain, meski beda pilihan tetap jaga rasa persatuan dan kesatuan bangsa,” ujar Dedi Yuginta.

Baca Juga  Edison Hadjar, Sosialisasi IP-WK Tidak Ada Unsur Politik

Menghargai perbedaan pilihan politik dan perbedaan dalam pendapat, sambung Politisi PDI-Perjuangan ini, merupakan salah satu pengalaman sila sila Pancasila. Karena itu, mari kita pererat rasa persatuan dan kesatuan. Baik dilingkungan dan bertetangga.

“Saya disini bukan kampanye, akantetapi ini adalah tugas dari anggota DPRD untuk mensosialisasikan kembali pengalaman sila-sila pancasila. Meski dahulunya telah mendapatkan pelajaran di sekolah, namun sekarang diingatkan kembali agar masyarakat lebih mendalami nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,” ungkapnya.

“Harapan saya meski berbeda pilihan baik beda calon dan partai politik, tetapi jangan saling olok-mengolok, jangan saling gontok-gontokan, berda pilihan politik boleh tapi, jangan bermusuhan. Apalagi sesama tetangga ribut, karena berbeda pilihan, jangan sampai terjadi, karena itu sama saja memecah persatuan dan kesatuan bangsa,” kata dia.

Baca Juga  IP-WK: Arus Globalisasi Tidak Lunturkan Nilai dan Norma Pancasila

Dengan agenda sosialisasi ideologi pancasila, semua diingatkan bahwa ada pancasila yang menjadi pedoman hidup bangsa Indonesia.

“Keadaan sekarang sudah berbeda rasa nasionalis dan nilai-nilai serta norma pancasila dirasa sedikit luntur budaya bangsa Indonesia yang tidak ada di negara lain adalah budaya gotong royong, karena itu masyarakat diingatkan kembali agar jangan sampai keluar dari jalur norma pancasila. ,Keadaan sekrang sedang panas jangan mudah di adu-domba keadaan di luar sana juga sedang panas sedang ada perang antar negara, jadi kita jangan sampai mau dihasut oleh oknum yang tidak bertanggung jawab,” tandasnya.

Diketahui, acara sosialisasi PIP-WK dihadiri dua narasumber yakni Suheli mantan anggota DPRD yang juga syaf ahli pimpinan DPRD dan Ratna Wulandari dari DPC PDI-Perjuangan. (ron)

banner 336x280
banner 120x600
  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *