BANDARLAMPUNG-Pancasila terbentuk melalui proses yang cukup panjang dalam sejarah bangsa Indonesia, bukan terbentuk secara mendadak dan bukan hanya diciptakan oleh seorang, tapi melalui rapat perumus para pendiri bangsa. Pancasila sebagai dasar filsafat serta ideologi bangsa dan Negara Indonesia,
Demikian, diungkapkan Anggota DPRD Bandar Lampung Agus Djumadi saat melakukan Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan (PIP-WK) di Rajabasa, Kamis, (18/05/2023).
“Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila terbentuk atas pertimbangan cipta rasa, karsa dari seseorang atau sekelompok masyarakat bangsa. Dan Norma (Kaidah) adalah petunjuk tingkah laku (Prilaku) yang harus dilakukan dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat,” ujarnya.
Sementara, narasumber Agus Kurniawan Sekretaris DPW PKS Lampung, menjelaskan bahwa rasa nasionalis dan rasa patriotisme sudah tertanam dalam diri bangsa Indonesia.
“Rasa patriotisme sudah tertanam di dalam sanubari bangsa Indonesia. Bahkan pada ajang olahraga pun, saat pertandingan Tim-Nas ajang Asen kemarin kita semua secara tidak langsung mendukung Tim-Nas, apalagi saat meraih kemenangan,” ungkapnya.
Dan bahkan, rasa nasionalis dan patriotisme kita bukan hanya pada bidang olahraga tapi semua, untuk membela NKRI, ini semua untuk menjalin persatuan dan kesatuan demi keutuhan negara Indonesia. “Rasa nasionalis sudah tertanam dalam diri seluruh bangsa Indonesia, maka melihat tim nas U-22 menang dalam pertandingan sepak bola, rasa nasionalis kita muncul kita merasakan bangga bahkan bahagia akan hal tersebut,” jelas dia.
Selanjutnya, berbicara pancasila, nilai luhur yang terkandung didalamnya sudah menjadi saripati dan semua itu ada di dalam ajaran Pancasila. “Rasa-rasanya hanya Indonesia yang memiliki banyak ratusan suku, budaya bangsa bahasa dan adat serta agama. Nah, perbedaan ini yang menjadi satu kesatuan, sehingga tercipta negara kesatuan Indonesia,” kata dia.
Narasumber ke dua Mohammad Suhada yang juga sebagai Ketua DPD PKS Kota Bandar Lampung, ia menjelaskan, nilai-nilai Pancasila semua butir dan 5 sila Pancasila tidak ada yang ada bertentangan dengan ayat Al-quran. Bahkan sejalan dengan Al-quran.
Dia menceritakan, jika dia pernah kedatangan tamu dari Sulawesi Selatan dan bercerita bahwa di Sulsel Kota Toraja, yang mayoritas warganya adalah non muslim, saat itu ada yang meninggal dunia dan dia memiliki permintaan ‘pesannya jika meninggal dia minta dinyanyikan lagu himne PKS.
Kenapa? Karena semasa hidupnya dia pernah berjuang untuk PKS, meski dia non muslim rupanya di lagu PKS ini meski bermuatan Rahmatan lil’alamin tapi disini ada rasa nilai pancasila yang melekat didalam diri kita. “Maks meski kita adalah muslim tapi jadilah orang muslim yang adalah negarawan. Bahkan ada pendeta di sana yang masuk PKS sehingga dia banyak membaptis rohaniawan dia untuk masuk PKS. Disini tertanam penuh nilai-nilai pancasila, meski pyks yang religius,” terangnya.
“Saya tegaskan, tidak ada ayat di dalam Al-quran yang bertentangan dengan lima sila pancasila. Tahapan pemilu saat ini sudah masuk, dan ini juga ada kaitannya dengan pengalaman sila ke 4 pancasila. Perwakilan rakyat,” tandasnya. (ron)