Pancasila Sebagai Filter Budaya Asing

  • Share
banner 468x60

BANDARLAMPUNG-Pancasila merupakan dasar negara dan sejatinya pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan menjadi acuan dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara, karena dalam pancasila sudah mencakup segala aspek kehidupan manusia.

Demikian diungkapkan Anggota DPRD Kota Bandar Lampung, Rakhmad Nafindra, pada kegiatan sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan (PIP-WK) di Kelurahan Korpri Raya, Sukarame, Selasa (22/11/2022).

banner 336x280

“Pancasila merupakan dasar negara yang dicetuskan pertama kali pada tanggal 1 Juni 1945. Fungsi Pancasila sebagai Ideologi Negara Indonesia. Nah, agenda ini adalah kegiatan anggota DPRD dalam rangka menghidupkan kembali ideologi negara pancasila yang memiliki peran penting sebagai filter budaya asing yang masuk ke negara kita,” ujarnya.

Di era globalisasi saat ini menjadi ancaman bagi bangsa, dengan banyaknya masuk budaya asing ke negara Indonesia dapat melunturkan budaya lokal. Nah, dengan Pancasila dan pengamalan nilai-nilai luhur budaya, dapat memfilter budaya basing. “Pengaruh globalisasi ini bisa berdampak positif dan negatif. Maka sebagai warga negara Indonesia harus menyaring segala budaya asing yang masuk ke Indonesia, sehingga nilai nilai Pancasila dapat dipertahankan. Selain itu juga, kabar hoax juga dapat memecah belah bangsa kita, makanya saring informasi dan telusuri kebenarannya jangan sampai kabar hoax langsung di sare sehingga menimbulkan masalah yang gampang sekali memecah belah bangsa,” urainya.

Baca Juga  Hujan Lebat Warga Tetap Antusias Ikuti Sosialisasi PIP-WK Dedi Yuginta

Sementara, Narasumber tokoh dari DPC PDI-Perjuangan yang juga mantan anggota DPRD Bandarlampung, Suheli menjelaskan, pemahaman tentang nilai pancasila sebagain pandangan hidup dan budaya bangsa, mengandung makna bahwa semua aktivitas kehidupan bangsa Indonesia sehari-hari harus sesuai dengan sila-sila dari Pancasila.

Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa, dikarenakan Pancasila merupakan kristalisasi dari nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri. Nilai-nilai tersebut antara lain nilai ketuhanan-keagamaan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan-demokrasi, dan nilai keadilan sosial.

Ditambah rekan sejawatnya, Tunas Budi Lukito, bahwa pencetus lima dasar negara pancasila adalah Bung Karno pada saat sidang BPU-PKI pada 1 Juni 1945 Ir. Sukarno menyampaikan ide-ide tentang ideologi bangsa yakni Pancasila.

Baca Juga  Kader PAN Prihatin, Migor Langka Rakyat Kecil yang Mendrita

Diantara, Konsep Ketuhanan artinya sila ini adalah wajib semua pengikutnya untuk berketuhan. Jadi jika ada warga negara tidak berketuhan artinya dia belum pancasila.

Selanjutnya, Konsep silakan kemanusiaan maknanya adalah seluruh manusia di Indonesia derajatnya sama, dari semua suku bangsa, adat budaya, agama dan lainnya, baik yang sehat dan cacat semua sama ada kesetaraan manusia.

Konsep persatuan Indonesia, jadi negara kita ini terdiri dari ribuan bahasa, budaya, pulau dan lainnya, merupakan satu kesatuan secara nasional disebut NKRI seluruh rakyat harus mengakui pemerintah yang sah tidak boleh memberontak.

Konsep Kerakyatan adalah untuk mengatur tentang di Indonesia yang berdaulat ada di tangan Rakyat yang berkuasa adalah rakyat, tetapi prosesnya dilakukan dengan sistem perwakilan makanya ada perwakilan rakyat di parlemen.

Konsep ke-adilan sosial, Artinya negara menjamin seluruh warga negara untuk hidup sejahtera, dan negara memfasilitasi, contoh ada subsidi BBM yang dinikmati seluruh rakyat dan juga ada bantuan-bantuan serta pembangunan yang merata. (ron)

banner 336x280
banner 120x600
  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *