BANDARLAMPUNG- Ada yang berbeda pada agenda sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan (PIP-WK). Pasalnya, selain disesaki oleh para peserta rupanya juga kedatangan tamu istimewa yakni mantan Sekda Kota Bandar Lampung, Badri Taman.
Kedatangan Mantan Sekda yang tak lain adalah ayahanda Rakhmad Nafindra, anggota DPRD Bandarlampung, dalam sosialisasi PIP-WK yang dilakukan di Kelurahan Korpri Raya, Sukarame, Jumat (07/04/2023).
Dalam kesempatan itu Badri Tamam yang juga digadang-gadang bakal maju sebagai bacaleg dari PDI-Perjuangan dapil Kota Bandar Lampung untuk calon DPRD provinsi Lampung, ia mengatakan, bahwa sosialisasi Ideologis Pancasila sangat penting, apalagi di era digitalisasi seperti saat ini.
“Semua sekarang ini kan apa-apa kita menggunakan handphone (HP) bahkan ada slogan lebih baik ketinggalan dompet dari pada ketinggian HP. Ini akibat dari kemajuan IPTEK, makanya penting sekali sosialisasi ideologi Pancasila ini,” ujarnya.
Nah, sambung dia, jika tidak bisa mengamalkan sila-sila Pancasila ini akan berbahaya, manusia Indonesia akan diacak-acak oleh teknologi. Ada kekhawatiran akan teknologi karena semua kegiatan mati semua bisa dilakukan dengan menggunakan HP.
“Liat saja sekarang ini semua serba bisa pakai HP, toko toko belanja pake HP, bioskop mati karena HP. Makanya, jika kita tidak mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari maka kita akan hidup individual. Masak sama tetangga sebelah rumah saja ngobrol pakai HP kan tidak ada lagi budaya silaturahminya, ini bahaya,” paparnya.
Sementara, anggota DPRD Kota Bandar Lampung Rakhmad Nafindra, menjelaskan, Pancasila sebagai penyaring budaya asing dan seiring dengan perkembangan jaman dan kemajuan teknologi informasi sekarang ini tentu banyak sekali pergeseran budaya dan tentunya dapat menggerus budaya asli Indonesia. Karenanya Pancasila kembali digalakkan demi menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
“Kegiatan ini adalah kegiatan DPRD Bandarlampung, legislatif membumikan lagi ideologis pancasila seiring dengan era globalisasi, perkembangan jaman yang semakin berkembang pesat. Kemajuan teknologi jika tidak di filter akan menggerus budaya lokal Indonesia. Makanya DPRD Bandarlampung kembali menggalakkan kembali menggelorakan lagi ideologis Pancasila,” ujarnya.
Perkembangan jaman dan juga kemajuan internet utamanya media sosial (Medsos) penggunaan semakin meningkat tentu ada bahaya yakni masuknya budaya asing, dengan mendalami nilai-nilai Pancasila dan menjalankan norma Pancasila maka bisa menjadi filter budaya asing.
“Perkembangan teknologi yang kian cepat sehingga memungkinkan anak mengenal teknologi lebih dini. Orangtua agar mampu beradaptasi dengan kondisi zaman, maka harus perlu juga menguasai teknologi,” tandasnya. (ron)
