Komisi II Sorot PAD Dinas Perdagangan yang Tidak Capai Target

  • Share
banner 468x60

BANDARLAMPUNG-Komisi II DPRD Bandar Lampung menekankan agar Dinas Perdagangan (Disdag) lebih mengoptimalkan perolehan pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor retribusi pasar tradisional.

Hal ini terungkapkan dalam hearing rencana kerja anggaran (RKA) APBD-Perubahan TA 2022 pemkot Bandarlampung, di ruang rapat komisi II DPRD setempat, Jum’at (16/09/2022).

banner 336x280

Hearing dipimpin langsung Ketua Komisi II Abdul Salim bersama anggota komisi. Dalam kesempatan itu Abdul Salim menegaskan, untuk perubahan anggaran satker Dinas Perdagangan tidak ada yang berubah dan sudah sesuai kesepakatan dalam rapat badan anggaran. Namun yang perlu ditekankan Dinas Perdagangan adalah lebih mengoptimalkan perolehan pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor retribusi pasar -pasar tradisional.

“Kita lihat untuk perolehan PAD pasar dinas perdagangan ini kurang maksimal, maka kami harapkan ke depan dapat lebih di optimalkan, karena untuk menggenjot perolehan pendapatan daerah,” ujar Abdul Salim, Ketua komisi II.

Baca Juga  Dihadiri Ketua Bawaslu, Wiyadi Serukan Masyarakat Jangan Jadi Golput

Politisi PAN ini menambahkan, kedepan diharapkan apa yang menjadi kedalam dibicarakan bersama dan dicarikan solusi secara bersama-sama, sehingga target PAD dinas perdagangan tercapai. “Soal keluhanan bersama, target PAD jarang tercapai dan tidak memenuhi target. Kira-kira ke depan bagaimana apa yang jadi persoalan dicarikan solusinya. Kalau pun perjanjian kerjasama (PKS) pasar Bambu Kuning bisa ditinjau kembali kita akan evaluasi bersama sehingga kedepan ada target yang terpenuhi,” jelas Abdul Salim.

Sementara, Kepala Dinas Perdagangan Kota Bandar Lampung, Wilson mengakui jika perolehan PAD sektor Pasar belum terealisasi secara maksimal, utamanya dari sektor sewa kios dan toko, dikarenakan masa pandemi yang tak kunjung berlalu. “Untuk besaran target PAD Dinas Perdagangan tahun anggaran (TA) 2022 sebesar Rp 4,1 Miliar dan terhitung sudah mencapai rasliasi sekitar 36 persen atau Rp1,4 miliar,” ungkapnya.

Baca Juga  Wiyadi: Penyembelihan Hewan Qurban Bentuk Rasa Keimanan dan Ketakwaan

Dengan rincian, sambung dia, realisasi untuk pelayanan pasar terealisasikan 60 persen dari target Rp1,2 miliar jika diuangkan terealisasi Rp 600 juta lebih. Nah, untuk retribusi sewa toko dan WC dari terget Rp1, 4 Miliar, realisasi Rp873 juta atau 63 persen.

“Ini ada hambatan realisasi retribusi pasar di Pasar Bambu Kuning (BK) karena banyak ruko dan kios yang tidak terisi dengan alasan pedagang enggan sewa karena masih masa pendemi covid, makanya kios tidak terisi,” tandasnya. (ron)

banner 336x280
banner 120x600
  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *