BANDARLAMPUNG-Wakil Ketua DPRD Bandarlampung, Edison Hadjar menegaskan jika Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan (PIP-WK) tidak ada kaitannya dengan kampanye partai politik (parpol) menuju pemilu 2024.
Namun agenda tersebut, murni sosialisasi yang dilakukan Anggota DPRD, dalam rangka pembinaan dan pendidikan ideologi pancasila untuk masyarakat luas. “Saya tegaskan acara PIP-WK ini bukan kampanye partai atau calon anggota DPRD. Tapi sosialisasi ini murni untuk pendidikan pancasila. Khairunnas antahhu linnas (Sebaik-baik nya manusia bisa bermanfaat bagi orang lain, inilah edukasi ideologi pancasila ini, yang dilakukan dapat bermanfaat bagi orang lain, ini contoh kecilnya,” kata Edison Hadjar, di sela-sela sosialisasi di kediamannya, Enggal, Kota Bandarlampung, Senin (26/09/2022).
Ketua DPD PAN Kota Bandarlampung Edison Hadjar, menjelaskan, sosialisasi PIP-WK diatur oleh perundang-undangan dan dilakukan anggota DPRD Se-Indonesia dan peserta yang hadir saat ini dari daerah pemilihan (Dapil) II yakni Tanjung Karang Pusat, Tanjung Karang Barat l, Tanjung Karang Timur dan Enggal. Karena, ideologis pancasila adalah hak bagi warga negara untuk mendapatkan pendidikan dan edukasi dari pemerintah. “Setidaknya acara ini adalah pendidkan pancasila yang dilakukan oleh para anggota DPR. Keberadaan kita untuk menyatukan persepsi tentang pancasila, mudah-musahan kita tetap satu pancasila sebagai dasar begara dan pancasila sumber dari sumber hukum di negara Indonesia,” ungkapnya.
Narasumber DR. Riza Yuda Patria, pembantu rektor (PR) 3 Universitas Tulang Bawang (UTB), ia menjmenjelaskan jika pertemuan di rumah Ketua DPD PAN Kota Bandarlampung untuk menyatukan persepsi bahwa pancasila adalah dasar negara kita. “Kita ketemu disini dalam ruang dan waktu yang berbeda, dulu kita belajar jalan order baru, orde lama, sekarang pun Reformasi, tetap pancasila. Namun veluo nilainya yang berbeda oleh perkembangan jaman. Sedangkan UUD itu sebagai landasan hukum bentuk negara kita republik Indonesia,” ungkapnya.
Dijelaskan dia, Pancasila sebuah ideologi bangsa yang terbuka dan juga sebagai filosofi, adalah sesuatu hikmah kebijakan, hal-hal tentang kebijaksanaan. Lalu sebagai ideologi bangsa, hal ini dijelaskan bahwa organisasi itu ada ide atau gagasan suatu cita-cita, suatu organisasi harus ada ide-ide untuk mencapai tujuannya. Demikian juga negara Indonesia.
“Kemerdekaan Indonesia adalah hasil kesepakatan dari para pendiri bangsa Indonesia, para pendiri bangsa membuat ideologi negara yakni pancasila. Bisa dibayangkan jika tidak ada pancasila sebagai ideologi bangsa, bisa bubar negara kita, karena Indonesia banyak terdiri dari pulau-pulau, suku bangsa, bahasa dan budaya, rasa, agama dan lainnya, dengan adanya pemersatu bangsa Pancasila, maka jadi kesatuan NKRI,” tandasnya. (ron)