BANDARLAMPUNG-Seiring dengan majunya teknologi dan perkembangan jaman yang semakin canggih, nilai-nilai luhur Pancasila saat ini sudah mulai tergerus.
Oleh karena itu, kedepan Pancasila akan kembali masuk dalam kurikulum di sekolah karena Pancasila banyak anak-anak yang kurang mengerti pemahaman norma dan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Pancasila adalah dasar negara Indonesia dan juga merupakan alat pemersatu bangsa.
“Seiring dengan perkembangan teknologi saat ini nilai-nilai Pancasila sudah mulai luntur. Anak sekarang lebih memilih handphone (HP) dan bermain game. Karena itu sebagai orang tua wajib membatasi anak dalam penggunaan getjet, disamping efek samping, teknologi banyak hal yang membawa negatif,” jelas anggota DPRD Bandarlampung, Dedi Yuginta, dalam agenda Sosialisasi Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan (IP-WK) yang dilaksanakan di kelurahan Kota Baru Kecamatan Tanjung Karang Timur (TKT) Selasa (01/08/2023).
“Pengaruh game sangat berdampak negatif terhadap perkembangan otak anak, karena dalat membuat mereka malas untuk belajar dan membentuk karakter buruk bagi anak. Batasi penggunaan HP pada anak dan berikan pengawasan yang melekat,” tandasnya.
Nah, saat ini sudah masuk bulan Agustus, dimana, setiap tanggal 17 Agustus 2023 adalah hari peringatan kemerdekaan RI yang ke-78. Nah, dalam peringatan HUT kemerdekaan RI tersebut, kita mengenang perjuangan para pahlawan bangsa Indonesia dalam mengusir penjajah.
“Kemerdekaan Indonesia bukan hadiah, tetapi perjuangan para pahlawan dan pejuang negara Indonesia. Perjuangan para pahlawan, baik harta dan nyawa. Tugas kita saat ini adalah meneruskan perjuangan para pagi dengan mengisisi kemerdekaan dengan kegiatan yang positif, untuk Indonesia maju,” ungkapnya.
Politisi PDI-P ini melanjutkan, perjuangan para pahlawan Indonesia dalam mengusir penjajah hanya menggunakan bambu runcing, tapi bangsa Indonesia terus mempertahankan tanah kelahiran Indonesia.
Setelah Indonesia merdeka, dibentuklah dasar negara Indonesia dalam perumusan yang dilakukan oleh para pendiri bangsa atas inisiatif Bung Karno. Sehingga terbentuk dasar negara Indonesia yakni Pancasila.
Diketahui, agenda IP-WK Ketua Komisi III DPRD Bandarlampung Dedi Yuginta menghadirkan dua narasumber yakni Suheli mantan anggota DPRD dan Tunas Budi Lukito, tenaga ahli pimpinan DPRD.
Dimana Suheli menjelaskan tentang nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam pengamalan Pancasila, bagaimana implementasi dalam kehidupan bermasyarakat di lingkungan sehari-hari. Senantiasa menjaga kerukunan antar tetangga dan selalu menjunjung tinggi norma agama itu pengalaman sila-sila Pancasila.
Demikian juga narasumber ke dua, Tunas Budi Lukito menjelaskan, jika konsep wawansan kebangsaan Indonesia bertujuan membangun dan mengembangkan persatuan dan kesatuan. Tujuan wawasan kebangsaan yang pertama adalah mewujudkan bangsa yang kuat, rukun bersatu, berdaya saing tinggi, dan sejahtera. (ron)