BANDARLAMPUNG-Anggota DPRD Bandarlampung Nisfu Apriana dalam dalam pelaksanaan sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan (IP-WK) diduga dilaksanakan berbarengan dengan penjaringan aspirasi masyarakat (Reses) yang dilaksanakan di Desember 2022.
Bahkan menurut sumber pelaksanaan agenda sosialisasi IP-WK digelar hanya dihadiri sekitar 40 orang. Agenda yang dilaksanakan anggota DPRD asal partai Perindo tersebut juga tanpa menggunakan tenda. Padahal, dalam pagu anggaran ada tenda dua unit, snack, dan nasi kotak. Namun, agenda PIP-WK yang digelar Nisfu Apriana di Kecamatan Bumi Waras tersebut tanpa ada tenda/taruf. “Ya acara pak Nisfu kemarin terkesan asal asal lah, peserta hanya 40 orang, nggak ada snack, kayak ngak acara sosialisasi seperti dewan lain,” Kata warga yang enaggan namanya di tulis.
Bahkan, cerita pria paruh baya ini, para peserta hanya diberikan uang saku Rp50 ribu. “Nggak banyak yang hadir, hanya 40 orang, terus isi amplop nya Rp 50 ribu. Kalau teken nya mah Rp100 ribu. Nggak tau kemana sisa nya,” ungkapnya polos.
Nah, untuk narasumber/pembicara tentang Ideologi pancasila dan wawancara kebangsaan tidak ada. Hanya gelar acara buka tutup saja. Kesannya acara tersebut hanya sebatas acara asal- asalan,” Jelas dia.
Selain itu juga masalah pajak untuk PPN dan PPh, anggota Komisi I DPRD Bandarlampung ini TA 2022 menunggak dan beruntung saja tagihan PPh dan PPN sudah dilunasi di akhir tahun sekitar Tanggal 29 Desember 2022. “Memang kemarin diumumkan bdi Paripurna penutupan masa sidang, kayaknya sih sudah dilunasi oleh Susant, ” Emang payah anak itu selalu bermasalah, apa lah yang ada dipikiran dia, sampai lalay akan tugas dan kewajiban,” papar sumber.
Menanggapi hal tersebut, anggota DPRD Bandarlampung, Nisfu Apriana ketika dikonfirmasi masalah tersebut pesan whatsapp yang dikirim untuk mengkonfirmasi dugaan tersebut tidak di balas dan telpon pun tidak angkat. (red)