BANDARLAMPUNG- Di tengah kemajuan teknologi saat ini banyak pengaruh efek negatif yang terjadi, apalagi untuk para generasi muda. Ditambah dengan penggunaan internet khususnya gadget (smartphone) yang tidak terkontrol. Oleh karena itu, Mari kita kembali dengan ajaran leluhur bangsa yakni Pancasila.
“Saat ini jaman sudah maju apalagi semua bisa diakses melalui gadget semakin memudahkan untuk mengakses segala nya. Karena itu, jika tidak ada pembatasan penggunaan internet ini maka akan berpengaruh buruk kepada generasi muda, akan merusak mental bangsa dan menggerus budaya lokal yang diwariskan leluhur bangsa,”demikian, diungkapkan anggota DPRD Kota Bandar Lampung, Agus Purwanto, pada kegiatan Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan (PIP-WK) di Kelurahan Beringin Raya, Kecamatan Kemiling, Minggu (26/01/2025).
Kondisi saat ini terus Agus Purwanto,yang duduk di Komisi IV DPRD Bandar Lampung ini, banyak sekali terjadi kenakalan remaja dari kasus Bullying dan kasus tauran pelajar bahkan ada geng motor yang mengakibatkan korban jiwa. Hal ini ada pengaruhnya dari budaya luar. Hal-hal tersebut dipastikan tidak adanya bimbingan orang tua dan tidak pahamnya akan norma-norma Pancasila.
“Oleh karena itu, mari kita kembali kepada ajaran Pancasila, karena budaya ini yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia, masuknya budaya asing jika kita memahami nilai-nilai Pancasila maka akan bisa tersaring,” ungkapnya.
Politisi Partai Demokrat ini menambah semakin terkikisnya nilai-nilai budaya Indonesia dan tidak pahamnya para generasi muda akan Pancasila dan wawasan kebangsaan maka anggota DPRD Kota Bandar Lampung turun ke masyarakat untuk kembali mengingatkan agar bangsa Indonesia kembali kepada ajaran leluhur bangsa.
“Apa yang dijelaskan kedua narasumber kita simak dan mari kita terapkan di rumah masing-masing, karena budaya kita seperti Gotong Royong, ramah tamah tenggang rasa dan lainya sudah terkikis. Mari kita galakkan lagi semua agar bangsa Indonesia bangkit, aman damai dan sejahtera,” tandasnya.
Dalam kegiatan PIP yang digelar Agus Purwanto, menghadirkan dua narasumber yakni Anggalana, SH, dosen Universitas Bandarlampung dan Budi Harjo Dosen Universitas Lampung. (ron)
